KELOMPOK SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
A. Kelompok Sosial
1. Pengertian
Kelompok merupakan sekumpulan manusia yang berinteraksi antar anggotanya, mempunyai adat-istiadat tertentu, norma-norma berkesinambungan dan adanya rasa identitas yang sama serta mempunyai organisasi dan sistem pimpinan.
Pada kelompok, dasar organisasinya adalah organisasi adat, hubungan berdasarkan kekeluargaan, sifat kepemimpinan berdasarkan kewibawaan dan kharisma serta hubungannya berdasarkan atas perorangan.
Contoh :
- Kelompok – kelompok yang terikat oleh hubungan keturunan atau kekerabatan suatu marga, misalnya masyarakat Batak.
- Kelompok-kelompok yang terdiri sekawanan, anak remaja atau “ Geng”, sekelompok anak kapal, sekelompok tetangga yang sering bergaul, dsb.
- Kelompok-kelompok lain termasuk dalam organisasi adat, misalnya : kepala adat di beberapa wilayah di Indonesia, misal Minangkabau, Kalimantan.
Unsur – unsur yang terdapat dalam Masyarakat :
a. Kategori Sosial :
Kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri yang obyektif yang dikenakan kepada manusia-manusianya, seperti misalnya : seks, usia, pendapatan, dll.
Contoh :
Masyarakat suatu negara ditentukan melalui hukumnya bahwa ada katagori warga jenis kelamin laki-laki dan katagori warga jenis kelamin wanita, dengan maksud untuk membedakan penyakit-penyakit yang spesifik pada kedua jenis kelamin tersebut.
Kriteria Kategori :
1). Tidak ada interaksi antar anggota
2). Tidak ada ikatan moral bersama yang dimiliki
3). Tidak ada harapan-harapan peran.
b. Golongan Sosial
Merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu, bahkan sering kali ciri itu dikenakan kepada mereka dari pihak luar kalangan mereka sendiri. Walaupun demikian golongan sosial itu mempunyai ikatan identitas sosial. Hal tersebut tumbuh sebagai akibat reaksi terhadap cara pihak luar memandang golongan itu, atau mungkin golongan itu memang terikat oleh suatu sistem nilai, norma dan adat-istiadat tertentu.
Contoh :
- Golongan pemuda
- Golongan sosial dapat juga timbul karena pandangan negatif dari orang-orang lain di luar golongannya ( misal : Golongan gepeng)
c. Komunitas
Suatu kesatuan hidup manusia, yang menempati wilayah yang nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat, serta yang terikat oleh suatu rasa identitas komunitas dan merupakan pangkal dari perasaan patriotisme dan nasionalisme.
Komunitas merupakan pengertian dari masyarakat dalam arti sempit, karena komunitas bersifat khusus dengan adanya ciri tambahan yaitu ikatan lokasi ( dibatasi oleh wilayah geografi).
Contoh : Kesatuan-kesatuan seperti kota, desa, RW, RT, atau masyarakat pengrajin, pedagang, petani.
b. Himpunan
Kesatuan manusia yang berdasarkan sifat tugas dan atau guna, sifat hubungannya berdasarkan kontrak, dasar organisasinya; organisasi buatan, pimpinan berdasarkan; wewenang dan hukum
Contoh : Organisasi Profesi seperti IDI, IBI, PPNI dll.
- Kelompok Sosial Teratur
Kehidupan berkelompok sangat penting artinya terutama bila dikaitkan dengan petugas kesehatan. Dalam melakukan kegiatan serta penyampaian suatu tujuan program kesehatan kepada masyarakat, ia harus memahami betul-betul sifat-sifat dari kelompok serta kehidupan individu dalam kelompok sehingga dapat dimanipulasikan/ditangani sedemikian rupa supaya tujuan yang ingin disampaikan dapat tercapai dengan baik.
Misalnya ;
Seorang bidan yang berperan sebagai koordinator dalam kelompok ibu-ibu/kader kesehatan di masyarakat, pertama-tama harus memahami kehidupan individu-individu dalam kelompok tersebut, karena kader-kader yang ada sudah sepenuhnya berkeinginan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan, untuk itu perlu kiranya seorang bidan memahami betul bagaimana strategi sehingga dapat memudahkan proses dalam pencapaian target yang sudah ditentukan.
- Kelompok Sosial Teratur :
Kelompok yang dibentuk dengan sengaja atau direncanakan lebih dulu oleh seseorang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan.
Misal :
Kelompok ibu yang mempunyai balita dalam suatu wilayah tertentu.
Kelompok ini sengaja dibentuk oleh petugas kesehatan untuk melibatkan secara langsung ibu-ibu yang mempunyai balita, supaya balita dapat tumbuh dan berkembang secara sempurna baik fisik maupun mental.
Ciri-ciri :
a. Interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat dan akrab.
b. Para anggota kelompok sering berdialog.
c. Sifat interaksi bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
d. Pembagian kerja berdasarkan kesadaran dan sukarela.
e. Status kelompok tak resmi ( informal group) karena tak punya AD dan ART.
- Kelompok Sosial Tak Teratur
Kelompok yang terbentuk secara spontan oleh orang-orang yang mau berpartisipasi.
Misalnya : Kelompok ibu-ibu di RW atau desa tertentu yang membentuk kelompok arisan, organisasi profesi.
Ciri-ciri :
b. Antara anggota terpaut saling berhubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.
c. Sifat interaksi, pembagian kerja diatur atas dasar pertimbangan rasional, obyektif berdasarkan keahlian disamping dedikasi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.
d. Status kelompok resmi ( Formal Group )
B. Interaksi Sosial
1. Pengertian :
Suatu hubungan antara dua atau lebih individu dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu lain atau kebalikannya ( Dr. Gerungan)
Proses komunikasi, yaitu proses pengaruh mempengaruhi di dalam masyarakat dengan akibat-akibat terjadinya perubahan dalam masyarakat ataupun proses sosial. ( Dr. Astrid S. Sutanto)
2. Bentuk Interaksi Sosial
Manusia Sebagai Individu :
Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.
Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah-tengah masyarakat.
Masyarakat
Adalah adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama ( Koentjaraningrat)
Jadi masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi, yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama.
Hubungan antara individu dengan lingkungan ( Woodworth) ada 4 jenis :
1. Individu bertentangan dengan lingkungan
2. Individu memanfaatkan lingkungannya
3. Individu berpartisipasi dalam kegiatan lingkungannya
4. Individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya
Ad. 1. Individu bertentangan dengan lingkungan
Keadaan ini dapat dilihat bila individu merasa lingkungannya bertentangan dengan dirinya, mungkin karena norma dan nilai yang dimiliki berbeda dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
Contoh :
Seorang bidan yang berasal dari perkotaan dengan norma dan nilai masyarakat nya bersifat individualistis, bertugas di daerah pedesaan dimana masyarakatnya yang bersifat kekeluargaan dan kekerabatan, ia akan merasa segala tingkah lakunya diperhatikan oleh orang disekitarnya.
Ad. 2. Individu memanfaatkan lingkungannya
Keadaan ini dapat dilihat bila individu merasa bahwa lingkungannya dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dirinya.
Contoh ;
Seorang bidan yang bertugas di suatu wilayah dimana masyarakatnya dinamis dan terorganisir dengan baik serta mempunyai peran serta masyarakatnya baik, maka bidan tersebut dapat memanfaatkan situasi setempat dalam menjalankan program kesehatan ibu dan anak.
Ad. 3. Individu berpartisipasi dalam kegiatan lingkungannya
Seseorang akan berpartisipasi dengan lingkungannya bila ia merasakan manfaatnya bagi diri dan lingkungannya.
Contoh :
Bidan yang berparisipasi dalam kegiatan masyarakat atau organisasi kemasyarakatan yang adda di wilayah kerjanya.
Ad. 4. Individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya
Pada dasarnya individu manusia senantiasa berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Menyesuaikan diri yang dimaksud dapat dibedakan :
a. Autoplastic ( pasif)
Yaitu mengubah dirinya sesuai dengan keadaan lingkungannya.
Contoh :
Seorang bidan yang bertugas di pedesaan, ia akan berusaha menunjukkan pola dan cara hidup sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat baik sopan santun, cara berpakaian , dll.
b. Alloplastic (aktif)
Yaitu mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan diri sendiri :
Contoh :
Bidan mengubah perilaku masyarakat terutama ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya sesuai dengan anjuran bidan.
Fungsi Interaksi Sosial
1. Dapat merangsang kepribadian dan mendorong melakukan perbuatan menurut situasi
2. Memberikan pandangan atau sikap kepada orang lain.
3. Dapat menjadi tokoh anutan.
4. Menimbulkan rasa simpati / perasaan tertarik kepada orang lain.
5. Mengembangkan sikap positif dan konstruktif.
6. Dapat menghilangkan hambatan komunikasi
7. Mencegah salah pengertian
8. Dapat memecahkan masalah secara bersama untuk mencapai tujuan.